PEMBAHASAN
PERKEMBANGAN DALAM MASA BAYI
A. Perkembangan dalam masa bayi
Proses perkembangan jasmani dan rohani anak sudah dimulai sejak di dalam kandungan, bukan dimulai sejak dari saat lahir. Sehingga pada waktu lahir kemampuan otak telah terbentuk 50% dan kemampuan tersebut akan bertambah sampai usia 5 tahun. Pertumbuhan dan perkembangan otak sangat tergantung pada kesehatan anak tersebut.
Perkembangan rohani tidak dapat diselidiki terlepas dari perkembangan jasmani seorang anak (bayi), meskipun keduanya ada perbedaan akan tetapi perbedaan tersebut tidak selalu perlu pada seorang bayi. Pada saat lahir yang dapat dilakukan bayi adalah menggerakkan bibir dan lidahnya yang berupa gerakan mengisap dan meludah.
Bayi merupakan makhluk yang perlu dilindungi dan semua keinginan harus dipenuhi meskipun bayi belum dapat menyampaikan keinginan tersebut. Bayi hanya pandai menangis dan menangis tersebutlah yang merupakan bahasa yang digunakan oleh bayi meskipun mempunyai banyak arti.
B. Pandangan tentang masa vital
Prof. Kohnstamn ilmuwan belanda mengatakan bahwa pada masa bayi ini merupakan periode Vitaal yang artinya masa penting. Jadi masa bayi dianggap sebagai masa perkembangan yang sangat penting. Anak mengalami perubahan yang sangat pesat pada perkembangan jasmani dan rohaninya. Untuk mngimbangi perkembangan tersebut perlu adanya pemenuhan kebutuhan.
Sebagian besar bayi menggunakan waktunya untuk tidur, waktu yang sebagian digunakan untuk menyusu dan menyampaikan keinginannya dengan tangisan. Ketika bayi lahir dunia ini dimasukinya dengan salam tangis, apabila lahir tidak menangis penolong kelahiran bayi yang menyambut kelahirannya akan memaksa untuk menangis.
Beberapa tafsiran oleh para ilmuan tentang “tangisan pertama” yaitu :
a) Imanuel Kant
Beliau mengemukakan secara filosofis yakni tanisan tersebut merupakan proses rohaniah manusia terhadap belenggu kepancainderaan yang dideritanya. Dalam hidupnya nanti ia harus tunduk pada materi dan tergantung pada belas kasihan orang lain.
b) Sigmund Freud
Menafsirkan tangis tersebut sebagai suatu penyataan ingin kembali ke dalam embrio, alam yang digambarkan sebagai alam yang tenang, hangat dan memberi rasa aman. Dan lahirnya ia ke dunia, berakhirlah keadaan ideal sebelumnya dan kelahiran itu sangat mengejutkan dan menimbulkan rasa takut yang dinyatakan dengan menangis.
c) Dr. Sis Heyster]
Dia menganggap pendapat kedua tokoh di atas sebagai pandangan yang fantastis dan subjektif. Bayi yang baru lahir bukanlah otomat hanya mengadakan reaksi reflektif. Menurut beliau tangis itu adalah tanda bahwa ia bereaksi yang disebabkan oleh dorongan yang datang dari dalam diri sendiri. Seorang bidan akan merasa lega apabila seorang bayi yang baru lahir menangis karena diperkirakan dengan tangis itu paru-parunya segera berfungsi.
.Tangisan yang pertama mempunyai arti khusus yaitu menjalankan alat pernafasan. Sesudah tangisan yang pertama, kita akan mendengar bayi it uterus menangis di dalam hidupnya karena tangis satu-satunya cara untuk mengungkapkan rasa tidak senangnya.
Ada tiga macam tangisan bayi setelah satu menggu kelahirannya :
1. Tangis untuk menyatakan rasa tidak nyaman
2. Tangis yang tidak disebabkan oleh suatu hal tertentu. Tangis ini biasa disebut tangis spontan, tangis untuk tujuan melatih pernafasan.
3. Tangis dengan selingan-selingan sedikit. Tangis ini dinamakan tangi manja yang bertujuan untuk minta gendong atau ditimang-timang.
C. Perkembangan penghayatan dan pengamatan
Penghayatan panca indra dan penghayatan perasaan merupakan satu kesatuan yang belum terpisahkan. Diantara keduanya yang terbanyak adalah oerasaan tidak suka. Mengenai pendengaran, ia hanya mereaksi terhadap suara-suara yang keras, untuk indra peraba baru sedikit berkembang.
Pengamatan pada anak kecil masih bersifat global. Kesan-kesan seluruhnya yang tampak samar-samar (kabur) dalam bahasa jerman disebut, Gestalt yaitu totalitas yang mengandung arti yang penuh. Orang pertama yang dikenalnya hanya ibu, itu pun pada saat ia menyusu.
Setelah berulang kali mengamati wajah ibunya dengan lebih baik, barulah tampak lebih jelas dari bagian wajah ibunya. Gestalt yang kabur itu sekarang mendapat struktur. Demikian pengamatan anak dari Getalt berangsur-angsur menuju ke struktur.
D. Perkembangan motoris
Ada tiga unsur yang memegang peranan penting yaitu otot, otak dan saraf-saraf. Gerakan-gerakan yang dimotori dengan kerjasama antara otot, otak dan saraf-saraf disebut motorik. Mula-mula bayi menguasai otot-otot bibir, lidah, mata, kemudian pada usia 3 bulan ia menguasai otot-otot lehr dan bahunya.
Ciri-ciri gerakan motorik
1. Gerak dilakukan dengan tidak sengaja, tidak ditujukan untuk maksud-maksud tertentu.
2. Gerak yang dilakukan tidak sesuai untuk mengangkat benda.
3. Gerak serta. Gerakan yang turut bergerak secara bersamaan. Gerakan-gerakan yang berlebihan merupakan ciri-ciri dari motorik yang masih muda.
Macam-Macam Gerakan
Dalam bulan-bulan pertama, bayi hanya bisa mengenal gerakan. Bayi suka sekali bergerak meskipun gerakannya secara tidak sadar dan tidak jelas tujuannya. Agar lebih mudah mengenal gerakan-gerakan ada tiga jenis gerakan yaitu sebagai berikut :
a) Gerakan Instinktif
Instink adalah kemampuan bertindak tepat, tidak mempergunakan pikiran, diperoleh dari alam sejak dilahirkan. Gerakan ini disebabkan dorongan dari dalam diri. Gerak instink yang pertama dimiliki adalah kepanaian mengisap.
b) Gerakan Refleks
Gerakan reflex disebabkan oleh dorongan yang dating dari luar yang berbentuk perangsang. Reaksi-reaksi tersebut digolongkan menjadi dua bagian :
1) Reaksi yang bersifat positif. Gerakan untuk menyatakan rasa puas.
2) Reaksi yang bersifat negatif. Gerakan yang dilakukan untuk menolak perangsang yang tidak menyenangkan.
c) Gerakan Spontan (Impulsif)
Gerakan ini disebabkan oleh dorongan atau perangangnya dari dalam diri sendiri. Yang bermula dirasakan sebagai tidak bertujuan.
Menguasai (merebut) ruangan
Semenjak lahir, usaha memperluas ruangan memulai tahap-tahap yang bersamaan dengan kemajuan dirinya dan datanganya pengaruh dari luar. Yang dimaksud “ruangan” adalah ruang yang dipenuhi oleh suatu benda. Dalam usaha mengusai ruangan William Stern dalam bukunya Psychologie der Fruhen Kenheit, mengemukakan ada tiga tingkat sebagai berikut :
a. Uhrraum. Dalam usaha mengusai ruangan mulut sebagai alat utama untuk menyelidiki segala sesuatu. Suatu benda yang ditemukan akan dimasukkan ke dalam mulut, hal ini sangat membahayakan keselamatan dirinya
b. Nahraum. Nah artinya dekat. Ruangan yang dapat dikuasainya masih dekat sekita setengah meter dari letak kepalanya. Benda-benda yang dicapainya cenderung diraba untuk mengenal sifat-sifatnya. Semakin jauh ruangan yang termasuk dalam pengamatannya maka semakin bertambah pengalamannyan.
c. Fernraum. Fern artinya jauh. Ruangan yang dicapainya semakin jauh. Hal ini mendorong untuk belajar merangkak. Apabila perkembangan mencapai tingkat Fernraum ini, maka sangat diperlukan bimbingan dan pengawasan yang lebih ketat lagi.
E. Belajar berjalan
Masa bayi berlangsung kurang lebih satu setengah tahun. Disini akan membahas tentang kemajuan-kemajuan yang dicapai dan dalam bulan berapa kegiatan tersebut dicapai meskipun batas usia yang diberikan masih relatif. Menurut penenlitian A. Gesell dalam bukunya Child Development (1949) mengemukakan tentang kemajuan yang dicapai dalam belajar berjalan. Pendapat Gesell tersebut tidak jauh berbeda dengan pendapat Mary M. Shirly dalam bukunya The First Two Years (1933) tentang bayi yang belajar duduk, merangkak dan berjalan
Pendapat kedua di atas sehingga ditarik kesimpulan dengan mnsesuaikan iklim tropis di Indonesia dalam sebuah “Daftar Kemajuan” sebagai berikut :
1. Umur 1 bulan : Bayi hanya bisa mengenal gerak, setelah umurnya bertambah bayi mulai berlatih bergerak.
2. Umur 2 bulan : Bayi mulai menggerakkan dan memutar kepalanya.
3. Umur 3 bulan : Bayi mulai belajar membalikkan badannya.
4. Umur 4 bulan : Bayi mulai belajar mengangkat atau mendongakkan kepalanya meskipun dalam waktu yang singkat.
5. Umur 5 bulan : Bayi belajar mengangkat dadanya dengan menopang kedua kaki dan tangannya.
6. Umur 6 bulan : Sudah mulai ada keinginan untuk merangkak. Ketika telungkup bila di depannya diberi mainan dia berusaha menggerakkan tangan dan kaki eolah-olah berenang.
7. Umur 7 bulan : Bayi dapat duduk sendiri dan berbaring berbolak-balik.
8. Umur 8 bulan : Belajar berdiri dengan bantuan orang tua atau yang lainnya.
9. Umur 9 bulan : Belajar berdiri sendiri dengan sambil berpeganngan pada sisi-sisi meja atau kursi.
10. Umur 10 tahun : Jika otot-otot sudah kuat dan saraf-sarafnya sudah matang, bayi sudah mulai merangkak
11. Umur 11 tahun : belajar merambat / berjalan dengan menggunakan alat pegangan.
12. Umur 12 tahun : Mencoba berdiri sendiri dan kemudian berjalan sendiri.
Dalam prakteknya kita tidak boleh terlalu membebaskan karena akan meninggalkan kesan tidak baik, berupa cacat pada tulang.
F. Belajar berbicara
Perkembangan selanjutnya adalah belajar berbicara. Kemajuan mencapai kesanggupan berbicara harus melalui latihan yang tidak ringan. Perkembangan bahasa di tingkat permulaan ini dapat dianggap semacam persiapan berbicara
a) Pada bulan-bulan pertama, bayi hanya pandai menangis. Dalam hal ini tangis dianggap sebagai pernyataan tidak senang.
b) Kemudian menangis dengan cara yang berbeda menurut maksud yang dinyatakan.
c) Selanjutkan mengeluarkan suara tetapi belum mempunyai arti, guna untuk melatih pernafasan dan alat bicara.
d) Menjelang pertengahan tahun pertama, mulai menirukan suara-suara yang didengarkan.
Dalam kenyataannya, bayi lebih mengutamakn belajar berjalan sampai pandai barulah perkembangan belajar berbicara yang sebenarnya.
G. Kegiatan selama 24 jam
Pada masa perkembangan selam tahun pertama, ada tiga bulan yang sangat pesat perkembangannya, yaitu pada bulan ketiga, bulan keenam dan bulan kesepuluh.
Kegiatan bayi dari bulan ketiga sampai bulan kesepuluh mulai berkembang akan tetapi aktivitas yang paling banyak adalah tidur karena tidur.
BAB III
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat kita ambil dari pembahasan di atas adalah :
1) Perkembangan dalam masa bayi bertahap dari perkembangan penghayatan dan pengamatan, perkembangan motoris, belajar berjalan sampai belajar berbicara.
2) Masa bayi ada yang menyebutkan sebagai periode vital (penting) yaitu perkembangan yang sangat penting.
3) Bayi dalam mengungkapkan pernyataan tidak senang menggunakan tangisan.
4) Pengamatan bayi bersifat global dan yang pertama dikenal oleh seorang bayi adalah ibunya.
5) Motorik ada tiga unsur penting yaitu otot, otak dan saraf.
6) Ciri gerakan motorik : tidak disengaja, tidak untuk mengangkat benda dan bersamaan.
7) Macam gerakan ada 3 yaitu : Gerak Instinktif, reflektif dan impulsif (spontan)
8) Pada bayi belajar berbicara baru menirukan suara-suara yang sering didengar sedangkan berbicara yang sesungguhnya biasanya bayi setelah mempu berjalan sendiri.
9) Kegiatan dalam kehidupannya sehari-hari pada bayi masih didominasi dengan tidur.
DAFTAR PUSTAKA
L, Zulifli, 1987, Psikologi Perkembangan, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya
Langsung download filenya disini gratis....
Klik iklanya untuk ucapan terima kasih!!! semoga bermanfaat!!!
0 komentar:
Posting Komentar