A. PERIODE ISLAM KLASIK
Perkembangan Islam klasik ditandai dengan perluasan wilayah, ketika tinggal di Mekah, Nabi Muhammad Saw dan para pengikutnya mendapat tekanan dari kalangan Quraisy yang tidak setuju terhadap ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad Saw.
Pada tahun 620 M, Nabi Muhammad Saw membuat persetujuan dengan sejumlah Penduduk Yatsrib yang terkemuka yang membuat ia dan pengikutnya diterima di kalangan mereka. Didahului dengan kelompok kecil yang bisa dipercaya, kemudian Nabi Muhammad berhijrah ke Yatsrib. Setelah itu, Yatsrib disebut Madinah.
Setelah kedudukan Islam di Madinah menjadi kuat, umat Islam menentukan langkah berikutnya, yaitu menaklukkan Mekah setelah sebelumnya melakukan perundiangn yang hamper tanpa kekerasan (630 M). kesuksesan Nabi menjadi lengkap. Tempat-tempat seperti Ka’bah, zam-zam, dan makam Nabi Ibrahim a.s. dikuasai oleh oleh umat Islam. Dengan demikian, pada zaman Nabi Muhammad Saw terdapat dua kota sebagai pusat pengembangan Islam, yaitu Madinah dan Mekah.
Setelah Nabi Muhammad Saw wafat umat Islam berikhtilaf tentang penggantinya. Menurut satu versi, Nabi Muhammad Saw telah menentukan penggantinya. Menurut satu versi, Nabi Muhammad Saw telah menentukan penggantinya dengan cara wasiat. Kelompok yang beranggapan seperti ini, dalam sejarah, disebut syia’ah. Sedangkan versi kedua berpendapat bahwa Nabi Muhammad Saw tidak menentukan penggantinya, sehingga mereka bermusyawarah di Tsaqifah Bani Sa’dah untuk memilih pengganti Nabi. Kelompok kedua ini kemudian dikenal sebagai kelompok Suni.
Tidak lama setelah dipimpin oleh khalifah, umat islam yang pada waktu itu pada umumnya berasal dari suku-suku Arab, mulai melakukan berbagai penaklukan. Pada tahun 633 M. pasukkan umat Islam dikirim ke Suriah dan Persia timur. Dengan terlaksananya penakulakna-penaklukan itu, Islam yang pada zaman Nabi Muhammad Saw bersifat Arab menjadi bersifat Internasional. Khazanah kebudayaan klasik pun diserap.
Kekuasaan Bani Umayah dimulai setelah khalifah keempat, Ali bin Abi Thalib, meninggal Dunia. Tidak berbeda dengan fase sebelumnya, kekuasaan Bani Umayah ditandai dengan perluasan wilayah yang luar biasa. Ibu kota Negara dipindahkan ke Damaskus, dekat Bait al-Maqdis, oleh Dinasti Umayah. Dari ibu kota ini, umat Islam yang sebelumnya telah menduduki Tripoli ( sekarang Libia ), melanjutkan penaklukan ke Afrika ( Sekarang Tunisia, Aljajair, dan Maroko.
Pada tahun132 H/750 M, keturunan bani Umayyah ditumpas habis dan menandai berkahirnya dinasti tersebut. Hanya Abdurrahman, satu-satunya keturunan bani Umayah yang berhasil melarikan diri ke Andalusia dan mendirikan dinasti Umayyah II di daratan Eropa tersebut. Sejalan dengan pesatnya perkembangan Islam di Asia dan Afrika, Islam juga menyebar ke Eropa. Yaitu melalui tiga : Jalan barat, Jalan tengah., Jalan timur.
Sesungguhnya Eropa banyak berhutang budi pada Islam karena banyak sekali peradaban Islam yang mempengaruhi Eropa, seperti dari spanyol, perang salib dan sisilia. Spanyol sendiri merupakan tempat yang paling utama bagi Eropa dalam menyerap ilmu pengetahuan dan kebudayaan Islam, baik dalam bentuk politik, sosial, ekonomi, kebudayaan dan pendidikan. Beberapa perkembangan Islam antara lain sebagai berikut.
1. Bidang politik
Terjadi balance of power karena di bagian barat terjadi permusuhan antara bani Umayyah II di Andalusia dengan kekaisaran karoling di Perancis, sedangkan di bagian timur terjadi perseteruan antara bani Abbasyah dengan kekaisaran Byzantium timur di semenanjung Balkan. Bani Abbasyah juga bermusuhan dengan Bani Umayyah II dalam perebutan kekuasaan pada tahun 750 M. Kekaisaran Karoling bermusuhan dengan kekaisaran Byzanium timur dalam memperebutkan Italia. Oleh karena itu terjadilah persekutuan antara Bani Abbasyah dengan kekaisaran Karoling, sedangkan bani Umayyah II bersekutu dengan Byzantium Timur. Persekutuan baru berakhir setelah terjadi perang salib (1096-1291)
2. Bidang Sosial Ekonomi
Islam telah menguasai Andalusia pada tahun 711 M dan Konstantinopel pada tahun 1453 M. Keadaan ini mempunyai pengaruh besar terhadap pertumbuhan Eropa. Islam berarti telah menguasai daerah timur tengah yang ketika itu menjadi jalur dagan dari Asia ke Eropa. Saat itu perdagangan ditentukan oleh negara-negara Islam. Hal ini menyebabkan mereka menemukan Asia dan Amerika
3. Bidang Kebudayaan
Melalui bangsa Arab (Islam), Eropa dapat memahami ilmu pengetahuan kuno seperti dari Yunani dan Babilonia. Tokoh tokoh yang mempengaruhi ilmu pengetahuan dan kebudayaan saat itu antara lain sebagai berikut.
a. Al Farabi (780-863M)
Al Farabi mendapat gelar guru kedua (Aristoteles digelari guru pertama). Al Farabi mengarang buku, mengumpulkan dan menerjemahkan buku-buku karya aristoteles
b. Ibnu Rusyd (1120-1198)
Ibnu Rusyd memiliki peran yang sangat besar sekali pengaruhnya di Eropa sehingga menimbulkan gerakan Averoisme (di Eropa Ibnu Rusyd dipanggil Averoes) yang menuntut kebebasan berfikir. Berawal dari Averoisme inilah lahir roformasi pada abad ke-16 M dan rasionalisme pada abad ke-17 M di Eropa. Buku-buku karangan Ibnu Rusyd kini hanya ada salinannya dalam bahasa latin dan banyak dijumpai di perpustakaan-perpustakaan Eropa dan Amerika. Karya beliau dikenal dengan Bidayatul Mujtahid dan Tahafutut Tahaful.
c. Ibnu Sina (980-1060 M)
Di Eropa, Ibnu Sina dikenal dengan nama Avicena. Beliau adalah seorang dokter di kota Hamazan Persia, penulis buku-buku kedokteran dan peneliti berbagai penyakit. Beliau juga seorang filsuf yang terkenal dengan idenya mengenai paham serba wujud atau wahdatul wujud. Ibnu Sina juga merupakan ahli fisika dan ilmu jiwa. Karyanya yang terkenal dan penting dalam dunia kedokteran yaitu Al Qanun fi At Tibb yang menjadi suatu rujukan ilmu kedokteran
4. Bidang Pendidikan
Banyak pemuda Eropa yang belajar di universitas-unniversitas Islam di Spanyol seperti Cordoba, Sevilla, Malaca, Granada dan Salamanca. Selama belajar di universitas-universitas tersebut, mereka aktif menterjemahkan buku-buku karya ilmuwan muslim. Pusat penerjemahan itu adalah Toledo. Setelah mereka pulang ke negerinya, mereka mendirikan seklah dan universitas yang sama. Universitas yang pertama kali berada di Eropa ialah Universitas Paris yang didirikan pada tahun 1213 M dan pada akhir zaman pertengahan di Eropa baru berdiri 18 universitas. Pada universitas tersebut diajarkan ilmu-ilmu yang mereka peroleh dari universitas Islam seperti ilmu kedokteran, ilmu pasti dan ilmu filsafat
1. Banyak gambaran berkembangnya Eropa pada saat berada dalam kekuasaan Islam, baik dalam bidang ilmu pengetahuan, tekhnologi, kebudayaan, ekonomi maupun politik..
Akibat atau pengaruh dari perkembangan ilmu pengetahuan Islam ini menimbulkan kajian filsafat Yunani di Eropa secara besar-besaran dan akhirnya menimbulkan gerakan kebangkitan atau renaissans pada abad ke-14. berkembangnya pemikiran yunani ini melalui karya-karya terjemahan berbahasa arab yang kemudian diterjemahkan kembali ke dalam bahasa latin. Disamping itu, Islam juga membidani gerakan reformasi pada abad ke-16 M, rasionalisme pada abad ke-17 M, dan aufklarung atau pencerahan pada abad ke-18 M.
Nasib kaum muslim di Spanyol sepeninggal Abu Abdullah Muhammad dihadapakan pada beberapa pilihan antara lain masuk ke dalam kristen atau meninggalkan spanyol. Bangunan-bangunan bersejarah yang dibangun oleh Islam diruntuhkan dan ribuan muslim mati terbunuh secara tragis. Pada tahun 1609 M, Philip III mengeluarkan undang-undang yang berisi pengusiran muslim secara paksa dari spanyol. Dengan demikian, lenyaplah Islam dari bumi Andalusia, khususnya Cordoba yang menjadi pusat kebudayaan dan ilmu pengetahuan di barat sehingga hanya menjadi kenangan.
B. PERIODE ISLAM PERTENGAHAN
Yang dimaksud abad pertengah ialah tahapan sejarah umat Islam yang diawali sejak tahun-tahun terakhir keruntuhan Daulah Abbasiyah (1250 M) sampai timbulnya benih-benih kebangkitan atau pembaharuan Islam yang diperkirakan terjadi sekitar tahun 1800 M. periode pertengahan ini juga terbagi menjadi dua bagian yaitu masa kemunduran I(1250-1500 M) dan masa tiga kerajaan besar (1500-1800 M)
1. Masa Kemunduran
Zaman kemunduran umat Islam pada zaman pertengahan diawali dengan kehancuran bagdad oleh Hulugu khan (cucu jengis Khan). Dari Bagdad, ia meneruskan serangan ke suria dan mesir, tetapi dia di mesir ia berhasil dipukul oleh baybars, jenderal Mamluk dan Ain Jalut. Bagdad selanjutnya diperintah oleh dinasti Ilkhan (gelar bagi Hulagu).
Perpecahan jgua terjadi diantara para pengikut mazhab fikih. Para ulama pengikut mazhab disibukkan dengan kegiatan pembelaan dan penguatan mazhab yang dianutnya bahkan cenderung beranggapan bahwa mazhabnyalah yang paling benar. Hal ini mendorong semakin turunnya semangat ijtihad dan akhirnya “meninggalkan” ijtihad.
2. Masa Tiga Kerajaan Besar
Fase tiga kerajaan besar berlangsung selama 300 tahun yaitu pada tahun 1500-1800 M, tiga kerajaan besar yang dimaksud ialah kerajaan Utsmani di Turki, kerajaan Safawi di Persia (1501-1736), dan Kerajaan Mughal di India.
Kerajaan Mughal letaknya di India dan Delhi sebagai Ibukotanya. Berdiri seperempat abad sesudah berdirinya kerajaan safawi. Didirikan oleh Zahiruddin Babur (1482-1530 M), salah satu dari cucu timur Lenk, ia bertekad ingin menguasai samarkhan yang menjadi kota penting di Asia pada masa itu. Maka pada tahun 1494 ia berasil menaklukkan berkat bantuan raja Ismail I, raja Safawi.pada tahun 1504 M ia juga dapat menaklukkan Kabul, ibukota Afganistan. Kerajaan-kerajaan Hindu di India juga dapat ditaklukkannya. Pada masa Raja Akbar tahun 1556-1606 M dapat menaklukkan raja-raja India pada masa ada pada waktu itu, dan juga Bengal. Dalam soal agama, Akbar mempunyai pendapat yang liberal dan ingin menyatukan semua agama dalam satu bentuk agama baru yang diberi nama Din Ilahi. Akbar juga menerapkan politik Sulakhul (toleransi Universal) .
Akan tetapi, kemajuan tiga kerajaan besar ini tidak bertahan lama karena adanya kerusakan internal dan serangan dari luar. Dan seangan dari luar. Akhirnya, satu demi satu berjatuhan digantikan oleh kekuatan lain.
Akhirnya usaha ketiga kerajaan besar ini untuk memajukan umat Islam, tidak berhasil dan umat Islam memasuki fase kemunduran kedua. Akhirnya, India mulai tahun 1857 dijajah Inggris sampai 1947, dan Mesir dikuasai oleh Napoleon dari Perancis tahun 1798.
C. PERIODE MODERN (1250-1800 M)
Periode Modern disebut juga sebagai zaman Kebangkitan Islam. Ekspedisi Napoleon yang berakhir tahun 1801 membuka mata umat Islam, terutama Turki dan Mesir, akan kemunduran dan kelemahan umat Islam di samping kekuatan dan kemajaun Barat.
Ide-ide baru yang diperkenalkan Napoleon di Mesir adalah sebagai berikut :
a) Sistem negara republik yang kepala negaranya dipilih untuk jangka waktu tertentu,
b) Persamaan (egalite), dan
c) Kebasaan (nation).
Raja dan pemuka agama Islam mulai berpikir dan mencari jalan keluar untuk mengembalikan balance of power yang telah membahayakan umat Islam. Maka timbullah gerakan pembaharuan yang dilakukan di berbagai negara, terutama Turki Utsmani dan Mesir.
Dalam pembaharuan ini kaum Muslim memiliki banyak sekali tokok-tokoh pembaharuan yang pkok-pokok pemikirannya maupun jasa-jasanya dibidang telah memberikan sumbangsih umat Islam di dunia. Beberapa tokoh yang tekenal dalam dunia ilmu pengetahuan atau pemikir islam tersebut antara lain sebagai berikut :
o Jamaludin Al Afgani (Iran 1838-Turki 18970
o Muhammad Abduh dan Muhammad Rasyd Rida (Suraiah 1849-1905) :
o Toha Husein (Mesir Selatan 1889-1973)
o Syaid Qutub (Mesir 1906-1966 )
o Sir Syaid ahmad Khan (India 1817-1898 M)
o Sir Muhammad Iqbal (Punjab 1873-1938 M).
BAB III
PENUTUP
Islam dan kebudayaan tidak hanya merupakan warisan masa silam namun juga salah satu kekuatan penting yang cukup di terhitungkan dunia dewasa ini Al –Qur’an terus dibaca dan dikaji oleh kaum muslimin budaya Islam pun tetap merupakan faktor pendorong dalam membentuk kehidupan manusia di permukaan bumi.
Ada beberapa manfaat yang dapat kita ambil dari sejarah perkembangan Islam Meskipun Bani Umayyah telah dihancurkan oleh Bani Abbasyah, perluasan wilayah Islam masih terus dilanjutkan sehingga dengan demikian kebudayaan Islam tetap berkembang di Eropa. Hal tersebut menandakan bahwa semangat kaum muslim dalam meraih cita-cita sangat tinggi sehingga melahirkan persatuan dan kesatuan yang sangat dibutuhkan dalam mewujudkan hal tersebut. Hal ini terbukti dalam setiap perluasan wilayah, kaum muslim mampu menguasai Spanyol dalam waktu sekitar delapan abad (711-1492 M) dan menguasai Semenanjung Balkan sekitar 4 abad (1453-1918 M)
Ada banyak perilaku yang dapat diterapkan sebagai cerminan penghayatan terhadap sejarah perkembangan Islam. Sejarah merupakan pelajaran bagi manusia agar di kemudian hari perilaku atau perbuatan kaum muslim yang membuat kaum muslim dan umat manusia lainnya menderita tidak terulang lagi. Lemahnya persatuan umat Islam dapat dijadikan celah pihak lain untuk memundurkan peran kaum muslim, baik dari kancah perekonomian maupun politik. Oleh karena itu, umat Islam hendaknya mampu mengubah tata kehidupannya yang seimbang antara kepentingan duniawi dan ukhrawinya serta senantiasa meningkatkan wawasan keislamannya melalui rujukan Al Qur’an dan Hadis.
DAFTAR PUSATKA
Hakim Atang Abd, Mubarok Jaih, 1999, Metodologi Studi Islam,PT. Remaja Rosdakarya, Bandung
http://www.scribd.com/dok15557172/SEJARAH-PERKEMBANGAN -ILMU-PENGETAHUAN-ISLAM-KLASIK
http://saef-jaza.blogspot.com/2008/05sejarah-islam-abad-pertengahan.html.
www.google.com
Download filenya disini gratis...tis..tis..
jangan lupa klik iklan dibawah ini untuk ucapan terima kasih!!! semoga bermanfaat!!!
1 komentar:
izin copas bro
Posting Komentar